Abstrak
LATAR BELAKANG
Kandungan klorofil selama proses pengeringan tencha, sebagai prekursor matcha sebelum digiling, terkait erat dengan evaluasi sensoris produk akhir. Penelitian ini menggunakan teknologi multispektral snapshot bersama dengan kemometrika untuk menilai kandungan klorofil sampel pengeringan. Citra multispektral yang terdiri dari 25 pita dengan rentang 660 hingga 924 nm dikumpulkan. Data reflektansi dari spektrum digabungkan dengan 10 fitur tekstur skala abu-abu untuk mengembangkan model prediksi regresi. Selanjutnya, jaringan saraf konvolusional yang terintegrasi dengan mekanisme perhatian dan model Squeeze-and-Excitation ResNet18 (SE-Res18) dibangun dan dibandingkan.
HASIL
Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan fusi ini secara signifikan meningkatkan akurasi prediksi dibandingkan dengan menggunakan satu sumber data. Model SE-Res18 dengan pemrosesan normalisasi min–maks mencapai koefisien korelasi sebesar 0,9814 untuk set pelatihan dan 0,9337 untuk set pengujian; nilai persentase deviasi relatif adalah 2,79.
KESIMPULAN
Hasilnya menggarisbawahi kelayakan pemanfaatan teknologi multispektral snapshot yang dipadukan dengan fusi dual-modalitas citra spektral untuk pemantauan kandungan klorofil yang tepat. Pendekatan inovatif ini memberikan solusi cepat dan non-invasif untuk menilai kadar klorofil dalam tencha, menawarkan kontrol kualitas yang lebih baik di seluruh proses pengeringan dengan kemampuan teknologi yang baru. © 2025 Society of Chemical Industry.
Leave a Reply