Faktor penentu variasi global dalam keanekaragaman taksonomi dan filogenetik tanaman invasif

Faktor penentu variasi global dalam keanekaragaman taksonomi dan filogenetik tanaman invasif

Abstrak

  1. Informasi tentang faktor penentu keragaman taksonomi dan filogenetik spesies tanaman invasif sangat penting untuk mengelola tanaman invasif. Dengan globalisasi, sebagian besar negara telah mengalami kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan yang besar akibat invasi biologis. Kami menganalisis faktor penentu variasi dalam keragaman dan struktur filogenetik tanaman invasif di antara negara-negara di seluruh dunia.
  2. Untuk melakukannya, kami menggunakan daftar periksa komprehensif tanaman invasif di 152 negara di seluruh dunia untuk menghitung keragaman taksonomi dan filogenetik (yaitu metrik PD Faith) dan struktur filogenetik, menggunakan jarak filogenetik rata-rata (MPD) dan jarak takson terdekat rata-rata (MNTD). Kami kemudian menggabungkan data ini dalam model minimum yang memadai dengan data tentang variabel geografis, iklim, sosial-ekonomi, dan perdagangan internasional. Kami juga melakukan uji pengacakan untuk menentukan apakah keragaman filogenetik tanaman invasif di negara-negara ini berkelompok atau tersebar berlebihan.
  3. Keanekaragaman taksonomi dan filogenetik tanaman invasif menunjukkan kongruensi spasial. Keanekaragaman taksonomi dan filogenetik berkorelasi positif dengan isolasi, curah hujan tahunan rata-rata (MAP) dan nilai impor HS-12 (benih, padi-padian dan tanaman obat) per kapita, tetapi berkorelasi negatif dengan suhu tahunan rata-rata (MAT) dan keseragaman impor HS-07 (sayuran). Selain itu, keragaman taksonomi juga meningkat dengan kepadatan bandara, keseragaman impor HS-12 dan impor HS-08 (buah dan kacang) yang lebih rendah. MPD meningkat dengan luas lahan dan kepadatan bandara yang lebih besar dan lebih sedikit negara sumber pengekspor HS-12. MNTD meningkat dengan MAT tetapi menurun dengan luas lahan dan isolasi yang lebih besar. Pengelompokan filogenetik terjadi di 28,9%–49,3% negara, sedangkan penyebaran filogenetik yang berlebihan jarang terjadi, hanya diamati di 0,6%–5,3% negara.
  4. Sintesis . Studi kami mengungkap bahwa variasi dalam keragaman taksonomi dan filogenetik spesies tanaman invasif di antara negara-negara dibentuk oleh faktor geografis, sosial-ekonomi, iklim, dan perdagangan internasional. Hampir sepertiga negara menunjukkan pengelompokan filogenetik spesies tanaman invasif, yang menunjukkan pola global yang relatif konsisten. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan perspektif taksonomi dan filogenetik dalam ekologi invasi, yang menekankan perlunya strategi pengelolaan yang disesuaikan secara regional yang secara efektif memperhitungkan faktor-faktor geografis, iklim, sosial-ekonomi, dan perdagangan regional untuk mengurangi invasi tanaman di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *