Perakitan genom dan resequensi kumbang biji mangga Sternochetus mangiferae (Fabricius) memberikan wawasan tentang adaptasi inang dan pengendalian invasi.

Perakitan genom dan resequensi kumbang biji mangga Sternochetus mangiferae (Fabricius) memberikan wawasan tentang adaptasi inang dan pengendalian invasi.

Abstrak
LATAR BELAKANG
Sternochetus mangiferae (Fabricius) adalah kumbang monofagus yang hanya memakan biji mangga dan dikenal sebagai salah satu hama karantina yang paling merusak di seluruh dunia. Meskipun berdampak besar terhadap ekologi dan ekonomi, dasar genom yang mendasari spesialisasi inangnya dan potensi invasinya masih kurang dipahami.

HASIL
Bahasa Indonesia: Suatu rakitan genomik berkualitas tinggi dihasilkan, dengan total 701,87 Mb dengan contig N50 sebesar 3,57 Mb, tingkat pemetaan pembacaan Illumina sebesar 98,95%, dan skor BUSCO sebesar 98,70%. Analisis genomik komparatif mengungkapkan remodeling adaptif yang luas di seluruh gen dan keluarga gen tertentu, yang menjelaskan dasar genomik adaptasi inang kriptik dan pemberian makan monofagus. Sinyal seleksi positif diidentifikasi dalam gen kunci yang terkait dengan kemopersepsi dan detoksifikasi, termasuk reseptor ionotropik ( Zam04533.t1 dan Zam07460.t1 ), protein pengikat fosfatidiletanolamin ( Zam06212.t1 ), dan transporter ABC [ Zam09905.t1 (ABCB) dan Zam06853.t1 (ABCG)]. Kontraksi diamati pada keluarga gen yang terlibat dalam persepsi kemosensori, seperti reseptor pengecap dan reseptor bau, dan gen terkait detoksifikasi, termasuk GST, karboksil/kolinesterase, UDP-glukuronosiltransferase, dan monooksigenase sitokrom P450, yang konsisten dengan adaptasi terhadap ceruk ekologi tersembunyi. Sebaliknya, ekspansi enzim pengurai dinding sel tanaman, seperti pektinase CE8 dan selulase GH45, kemungkinan meningkatkan pencernaan biji mangga yang efisien. Pengurutan ulang 104 individu yang dicegat secara global dari 51 negara di 5 benua mengungkapkan struktur genetik populasi yang lemah dan keragaman genetik yang rendah, yang dibentuk oleh kendala adaptif dan penyebaran yang dimediasi manusia yang terkait dengan perdagangan mangga global.

KESIMPULAN
Studi ini menetapkan kerangka genom yang menghubungkan persepsi kemosensori, detoksifikasi, dan degradasi dinding sel tanaman dengan adaptasi spesifik inang S. mangiferae , yang memperkuat peran penting karantina dalam membatasi invasi globalnya. © 2025 Masyarakat Industri Kimia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *