Keranjang Anda kosong!
Pertanian regeneratif global adalah konsep dan praktik pertanian yang diterapkan secara luas di berbagai negara dengan tujuan memulihkan ekosistem, meningkatkan kesuburan tanah, dan mendukung ketahanan pangan global. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada produksi pangan, tetapi juga pada penyerapan karbon, perlindungan keanekaragaman hayati, dan adaptasi terhadap perubahan iklim, sehingga memberikan manfaat lingkungan dan sosial secara berskala global.
Ciri-ciri pertanian regeneratif global meliputi:
-
Pengelolaan tanah yang berkelanjutan, seperti penggunaan kompos, rotasi tanaman, dan penanaman penutup tanah (cover crops).
-
Integrasi agroekosistem, termasuk memadukan tanaman, ternak, hutan, dan mikroorganisme untuk menjaga keseimbangan ekologis.
-
Pengurangan penggunaan bahan kimia sintetis, sehingga meminimalkan pencemaran dan dampak negatif terhadap lingkungan.
-
Peningkatan ketahanan iklim, dengan praktik yang membuat sistem pertanian lebih adaptif terhadap cuaca ekstrem dan perubahan iklim global.
Contoh implementasi pertanian regeneratif global dapat ditemukan di Amerika Serikat, Eropa, Australia, serta beberapa negara Asia dan Afrika, di mana praktik ini diterapkan untuk mendukung produksi pangan yang sehat dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pertanian regeneratif global merupakan upaya kolektif dunia untuk menciptakan sistem pangan yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sekaligus membantu menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi tanah.




Tinggalkan Balasan